Selasa, 17 Juni 2008

BERBURU MUSANG


”zaen…sarapan dulu nak..!”.perintahnya kepadaku.

”ya buk..”jawabku.lalu aku bergegas mengambil piring yang telah di sediakan.sambil makan aku memberanikan diri bicara kepada ibu,tentang apa yang telah ku bicarakan tadi pagi dengan kak shodik.

”buk…tadi kak shodik nawarin aku tuk pergi ke Jakarta.gimana menurut sampean”bicaraku pada beliau.dengan sedikit kaget dan dengan mengernyitkan dahi,beliau menoleh kepadaku.namun belum ada kata-kata yang keluar dari mulutnya yang indah itu.kemudian beliau menuangkan air di dalam gelas,dengan santainya ia melangkah menghampiriku.

”emang kamu udah siap untuk pergi merantau…?”.tanyanya kepadaku.

”ya..siap nggak siap aku pengen mencobanya buk..!jawabku sambil mengunyah makanan.

”yo wes..kalau pengen kamu kayak gitu,ibu cuman berpesan kepada kamu,kalau diperantauan kamu jangan berbuat yang neko-neko dan satu lagi,sholatnya jangan sampai ditinggalkan.dan kiranya nanti di sana kamu nggak kerasan,jangan di paksain.lha wong bapak kamu juga masih sanggup ngasih makan kok..!.nasehat ibu’ kepadaku.

”ya buk…doa restunya aja,aku akan berusaha menjalankan nasehat ibu’..!”

Udara siang hari itu sangatlah menyengat,hingga aku menari-nari ria diatas jalan aspal yang kulalui.rencananya aku mau kerumah sahabat karibku untuk membicarakan tentang berita yang sedang ku kantongi.rumahnya tak jauh dari rumahku,mumagkin sekitar 50an meter.rumah yang cukup asri di bantaran sungai dan nyaman untuk bermain.dengan hati riang aku bergegas masuk ke rumah temanku,yang kebetulan pintunya nggak ditutup.sudah kebiasaan,setiap masuk rumahnya tanpa harus permisi dulu.rumahnya sudah seperti rumahku sendiri,makan dan minum udah nggak asing lagi buatku.orang tuanya juga sudah menganggap aku seperti anaknya sendiri.dengan mengendap-endap,aku membuka perlahan pintu kamarnya.

”huaaa…!”dengan suara lantang untuk mengagetkannya.

”asem..mbako semprol…nggak pengertian banget kamu ini,orang lagi enak-enak melukis dialam gaib malah dikagetin.jadi hancur ni lukisanku…!”.umpatnya sambil menggerutu kesal.

”ada apa sih?”.tanyanya dengan nada yang masih sedikit kesal.

”eh…cir!ni ada kabar bagus,mau denger nggak..?”.kataku.

”apa..?”.sambil mengambil tempat duduk di atas kasur.

”aku tadi ketemu sama kak shodik,terus ngobrol kesana-kemari.dan akhirnya aku diajak ke Jakarta olehnya”.ujarku sambil mengikuti dia duduk di kasur.”gimana..?kamu mau ikut…?”ajakku.

”emang kuat apa kita kerja di proyek..!”.dengan sedikit heran

.”udahlah kita coba dulu,itung-itung cari pengalaman diperantauan,entar kalau kita enggak kerasan,balik aja pulang kampung..!ok…!”.pintaku sedikit menghibur.

”ya udah lah kita coba,semoga kita kerasan disana,emang kapan berangkatnya?”.

”nah gitu dong..baru tamenku..!besok sore insyaallah.”.

”eh…jadi nggak kita buru musang,racun tikusnya masih kan?.”tanyaku.

”masih,ayo berangkat…!”.jawabnya.

Tidak ada komentar: